Sebuah
perbandingan jumlah blok-blok kesalahan terhadap jumlah total blok-blok yang
diterima pada sebuah rangkaian digital. Blok Error Rate (BLER) diguanakan untuk
tes syarat-syarat performansi W-CDMA (tes demodulasi dalam beragam lintasan,
dsb). BLER diukur setelah saluran deinterleaving dan pembacaan sandi (decoding)
dengan mengevaluasi Cyclic Redudancy Check (CRC) pada tiap-tiap blok transport.
BLER ada 2 jenis:
Initial BLER (IBLER) : Ketika eNB mengirim data ke UE dan UE tidak dapat men-decode-nya, maka
ia akan mengirim HARQ NACK ke eNB. NACK berarti bahwa eNB harus mengirim ulang
data dan NACK ini dianggap IBLER atau Initial BLER.
Residual BLER
(RBLER) : Jika UE tidak
dapat memecahkan kode data bahkan setelah retransmisi, UE akan mengirim NACK
lain dan eNB harus mengirim ulang lagi. Namun, ada batasan untuk retransmisi
ini. Umumnya, transmisi ulang ini diatur ke 4 dan setelah 4 transmisi ulang,
eNB tidak akan mengirim ulang pada tingkat HARQ dan menganggap ini sebagai Residual BLER.
Target BLER
dikelola oleh IBLER berarti eNB mencoba mempertahankan IBLER sebesar 10% untuk
setiap UE. RBLER biasanya sangat rendah dari IBLER. Pertanyaannya mungkin
muncul bahwa mengapa kita tidak mengurangi IBLER lebih jauh dan membuatnya
rendah karena itu akan mengurangi transmisi ulang. Masalahnya di sini adalah
menurunkan IBLER berarti kita perlu menurunkan MCS. MCS yang sangat rendah
tidak akan memastikan penurunan IBLER tetapi akan menurunkan throughput secara
berlebihan. Jadi, berbagai simulasi dan uji coba lapangan dilakukan untuk
mencapai target optimal 10% untuk IBLER yang diikuti oleh sebagian besar
vendor.
0 Response to "BLER, RBLER dan IBLER"
Posting Komentar